h1

ALOKASI FREKUENSI

04/05/2010


A. FREKUENSI HF

Band frekuensi kelas emisi dan lebar band maksimum yang diizinkan pada band HF untuk pelaksanaan kegiatan KRAP hanya bekerja pada band frekuensi 26.960 MHz sampai dengan 27.410 MHz dibagi menjadi 40 alur, yaitu :

Aluran

MHz

Aluran

MHz

1 26,965 21 27,215
2 26,975 22 27,225
3 26,985 23 27,235
4 26,005 24 27,245
5 27,015 25 27,255
6 27,025 26 27,265
7 27,035 27 27,275
8 27,055 28 27,285
9 27,065 29 27,295
10 27,075 30 27,305
11 27,085 31 27,315
12 27,105 32 27,325
13 27,115 33 27,335
14 27,125 34 27,345
15 27,135 35 27,355
16 27,155 36 27,365
17 27,165 37 27,375
18 27,175 38 27,385
19 27,185 39 27,395
20 27,205 40 27,405

Khusus frekuensi 27,065 MHz (kanal 9) hanya digunakan untuk penyampaian berita gawat darurat.
Daya pancar maksimum yg diizinkan sebesar 12 Watt Peak Envelope Power (PEP).
PEP dalam hal ini ialah daya rata-rata yang dicantum pada saluran transmisi antena oleh suatu pemancar selama satu periode dari frekuensi radio, pada puncak selubung modulasi yang terjadi pada kondisi operasi yang normal.
Daya pancar tersebut tidak boleh dilampaui dalam semua keadaan operasi dan semua keadaan modulasi karena daya pancar yang berlebihan akan mengakibatkan gangguan pada sistem hubungan lainnya.
Dilarang disambung pada suatu penguat daya (external power amplifier) dengan cara apapun.

B. FREKUENSI VHF

Band frekuensi, kelas emisi dan lebar band maksimum yang diizinkan pada VHF untuk pelaksanaan kegiatan KRAP hanya bekerja pada band frekuensi 140,775 MHz sampai dengan 143,775 MHz, terdiri dari :

1. Penyelenggaraan KRAP point to point oleh organisasi maupun perorangan pada band pita frekuensi 140,775 MHz sampai dengan 143,775 MHz yang dibagi menjadi 120 alur frekuensi, dengan spasi kanal 25 KHz.:

PEMBAGIAN ALUR FREKUENSI VHF
BERDASARKAN KM 77/TH 2003
140.775 – 143.775 MHz (120 Aluran)

Aluran

MHz

Aluran

MHz

Aluran

MHz

1 140.775 19 141.225 37 141.675
2 140.800 20 141.250 38 141.700
3 140.825 21 141.275 39 141.725
4 140.850 22 141.300 40 141.750
5 140.875 23 141.325 41 141.775
6 140.900 24 141.350 42 141.800
7 140.925 25 141.375 43 141.825
8 140.950 26 141.400 44 141.850
9 140.975 27 141.425 45 141.875
10 141.000 28 141.450 46 141.900
11 141.025 29 141.475 47 141.925
12 141.050 30 141.500 48 141.950
13 141.075 31 141.525 49 141.975
14 141.100 32 141.550 50 142.000
15 141.125 33 141.575 51 142.025
16 141.150 34 141.600 52 142.050
17 141.175 35 141.625 53 142.075
18 141.200 36 141.650 54 142.100
Aluran

MHz

Aluran

MHz

Aluran

MHz

55 142.125 77 142.700 99 143.250
56 142.150 78 142.725 100 143.275
57 142.175 79 142.750 101 143.300
58 142.200 80 142.775 102 143.325
59 142.225 81 142.800 103 143.350
60 142.250 82 142.825 104 143.375
61 142.275 83 142.850 105 143.400
62 142.300 84 142.875 106 143.425
63 142.325 85 142.900 107 143.450
64 142.350 86 142.925 108 143.475
65 142.375 87 142.950 109 143.500
66 142.400 88 142.975 110 143.525
67 142.425 89 143.000 111 143.550
68 142.450 90 143.025 112 143.575
69 142.475 91 143.050 113 143.600
70 142.500 92 143.075 114 143.625
71 142.525 93 143.100 115 143.650
72 142.550 94 143.125 116 143.675
73 142.575 95 143.150 117 143.700
74 142.600 96 143.175 118 143.725
75 142.625 97 143.200 119 143.750
76 142.650 98 143.225 120 143.775

Band frekuensi dengan alur tersebut diatas merupakan band frekuensi yang digunakan bersama dan tidak khusus diperuntukkan bagi satu orang pemegang izin dan tidak pula dilindungi dari gangguan elektro-magnetik yang merugikan.
Setiap alur frekuensi dapat pula digunakan untuk penyampaian berita gawat darurat.
Daya pancar maksimum :

  1. Perangkat pancar ulang (repeater): 50  Watt.
  2. Perangkat Induk                            : 25  Watt.
  3. Perangkat Jinjing                           :   5  Watt.

Tidak boleh disambung pada suatu penguat daya (external power amlifier) dengan cara apapun juga.

2. Penyelenggaraan KRAP melalui Stasiun Pancar Ulang (Repeater), semestinya berada diluar alur komunikasi point to point. Namun berdasarkan KepMen No.77 Th 2003, alur untuk frekuensi repeater masih menggunakan alur pada alokasi Frekuensi seperti yang tercantum pada SK Dirjen Postel no. 92 th 94 (RX 142.000 TX 143.550 & RX 142.025 TX 143.575) yang artinya tidak sesuai lagi dengan alokasi frekuensi maupun pembagian alurnya. Karenanya untuk frekuensi repeater tidak di cantumkan disini sambil menunggu ketetapan / revisi lebih lanjut dari pemerintah

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.